Judul : Bagaimana Kristen Berpacaran
Penulis :
Ir. Magapul Sagala, M. Th
Penerbit :
Perkantas
Tahun terbit :
2007
Dari
judul buku ini dapat dilihat sekilas inti buku ini, yaitu bagaimana sebaiknya
kita orang Kristen bepacaran. Buku ini terdiri dari tiga judul besar yaitu enam
langkah menggumuli teman hidup, berpacaran secara Kristen, dan pernikahan Kristen.
Pertama,
enam langkah menggumuli teman hidup. Pada bagian ini, penulis bercerita sedkit
tentang pengalaman hidupnya dan temannya ketika mencari pasangan hidup. Berikut
langkah untuk menggumuli calon teman hidup yang berasal dari Tuhan yaitu
mendoakan dengan tanpa batas waktu, meyakini apa yang diberikan oleh Allah,
menjalin relasi, menyatakan secara jujur, dan menggumuli bersama serta memberi
jwaban ya atau tidak dari hasil doa.
Kedua,
bagaimana berpacaran secara Kristen. Awalnya tentang prinsip dan tujuan
berpacaran. Prinsip pacaran Kristen yaitu, memuliakan Tuhan, di dalam
kasih(mengasihi), dalam kekudusan(tetap menjaga diri sampai akhirnya menemukan
teman hidup) . Tujuan pacaran, bukanlah sarana pemuasan hawa nafsu, bukan
sekadar pemberi motivasi belajar atau bekerja, bukan untuk mengisi kesepian,
bukan sekedar free love tanpa arah. Hal yang penting dari pacaran adalah
menyesuaikan rohani(keseimbangan antar dua pribadi dalam riohani), menyesuaikan
karakter(ketidaksempurnaan manusia harus bisa saling menerima). Masa pacaran
merupakan masa penyesuaian. Komunikasi dan keterbukaan juga penting.
Selanjutnya tentang waktu pacaran yang baik.
Bagian ini terkait dengan tiga aspek yaitu aspek rohani(Allah dengan mudah
dapat menggerakkan orang yang cukup rohani untuk menemui calon pasangan
hidupnya), aspek psikologis(secara pribadi telah mengerti arti tanggung jawab),
aspek usia(idealnya adalah perempuan 20 tahun dan laki – laki 23 tahun). Bagian
selanjutnya membahas tentang kegiatan dalam berpacaran dapat berupa menhadiri
persekutuan,membantu pasangan mengerjakan tugas, mengunjungi keluarga, membina
kebersamaan dari hobi masing – masing, rekereasi bersama.
Bagian juga
yang cukup menarik adalah respon orang tua, visi dan rencana ke depan. Bagian
ini membahas bagaimana pentingnya tanggapan orang tua terhadap hubungan
itu, banyak kasus pacaran yang tidak
sampai ke jenjang pernikahan karena orang tua yang tidak setuju dengan berbagai
kondisi dan alasan. Penulis menuturkan pentingnya visi dan dan rencana hidup
pada masa hidup yang akan datang. Mengatasi godaan seks, menurut saya sendiri, harus
ditolak karena seks adalah anugerah dari Allah yang tidak bisa sembarangan dan
bila melakukannya sebelum pernikahan adalah zinah di mata Tuhan dan menjadi masalah apabila dipandang dari sisi
kesehatan dan masyarakat. Menyikapi hal ini, penulis menuturkan beberapa hal
untuk melawan godaan seks yaitu berdoa, cari tempat yang tidak mengundang
bahaya, rencanakan kegiatan pada pertemuan, tetap dalam keadaan sadar ketika
bertemu dan mempunyai batasan.
Ketiga,
Pernikahan Kristen. Penulis melihat pentingnya pasangan mengerti konsep tentang
pernikahan secara Kristen. Pernikahan merupakan inisiatif Allah(Kej 2:18) dan
hasil karya Allah(Kej 2:18-25). Pernikahan sangat mulia dan tinggi
nilainya(karena pernikahan adalah karya Allah maka pernikahan itu mulia) serta
diberkati Allah(Kej 1:28). Pernikahan tidak boleh diceraikan karena Allah tidak
menghendaki dan apa yang dipersatukan Allah tidak boleh dipisahkan oleh
manusia. Pernikahan juga harus dengan yang sepadan(harus seiman).
Buku ini
sangat dianjurkan untuk dibaca bagi seluruh kalangan baik yang single,
berpacaran ataupun sudah menikah. Penuturan yang jelas dan detail membuat buku
ini tidak melulu harus konseptual tetapi dapat membuka piiran dengan kasus –
kasus kehidupan sehari – hari sehingga lebih aplikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar