Selasa, 05 Juni 2012

Bergumul dalam Doa(Lukas 22: 39-46)

Anda pernah mendengar istilah Pray is Work and Misnistry is Fruit ?
Doa yang kita panjatkan ialah doa yang sepenuhnya bergantung pada Tuhan tetapi bukan berarti ketika kita telah berdoa memohon kuasa Tuhan, kita tidak melakukan apapun untuk mencapai sesuatu yang kita harapkan. Kita juga perlu mendoakan agar kita jangan sampai menjauhkna diri dari Tuhan dan akhirnya jatuh ke dalam pencobaan. Lihat pada perikop kita, Allah Bapa berkenan atas doa kita dengan mengirimkan malaikatNya untuk membantu Yesus menyambut jalan salib yang harus Ia pikul untk menebus dosa manusia. 

Dlam hali ini, kita harus membawa kehendak diri kita dalam doa dan meminta Kehendak Bapa yang memang jadi. Bagaimana cara kita tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan?
1. Bertanya kepada Tuhan
ketika berdoa, pernahkah kita mengajukan kepada Tuhan: Tuhan, apakah yang Engkau mau dalam diriku? Atau pernahkah kita meminta persetujuan Tuhann untuk setiap keputusan yang kan kita ambil dalam kehidupan kita? Sadarilah, bahwa pertanyaan - pertanyaanini penting kita lontarkan ketika berdoa, karena dari sinilah kita bisa melihat bahwa apakah kita benar - benar mau menjadikan rencana Tuhan saja yang jadi dalam hidup kita.
Mungkin kita berpikir bagimana mungkin yang kelihatan di mata manusia buruk tetapi di mata Allah hal itu sangat baik buat kita, dan kita hanya menerima begitu saja. sebagai manusia yang masih hidup di dunia, memang bukan hal yang mudah untuk mengikuti rencana Tuhan setelah kita mendapat jawaban dari pada Tuhan yang tidak kita harapkan. Maka lakukan langkah selanjutnya.
2. Kenali musuh
Mengapa kita sebagai manusia sanggup berpikir bahwa rencana Tuhan tidak baik buat kita? hal itu dikarenakan karena kita belum mengenal medan peperangan kita dan musuh kita. Ketika kita sudah tahu maka kita pasti mempunyai ancang - ancang untuk memenangkan peperangan. Peperangan dan musuh yang dimaksud adalah lingkungan dan orang sekitar yang mencoba menjauhkan kita dari Firman Tuhan. Ketika kita bisa memproteksi diri dan mengalahkan mereka maka kemenangan kita yaitu melihat perbuatan dan rencana Tuhan bukanlah menjadi hal yang sulit untuk disyukuri dan kita bisa berterima kasih untuk kasih Tuhan kepada kita dengan berdoa kepadaNya. Satu hal yang harus kita pegang bahwa ALLAH BERPERAN. Ketika kita meyakini hal ini, maka makin lengkaplah kemenangann kita sebagai anakNya yang memang mengandalkanNya.
Kita tahu pekerjaan atau hal apapun yang telah Tuhan titipkan, mari kita kerjakan itu semua dengan cara Tuhan.
Mari kita serukan: TUHAN KEHENDAKI? AKU MAU TUHAN. J






(39) Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia.
(39) Yesus meninggalkan kota dan pergi seperti biasanya ke Bukit Zaitun, dan pengikut-pengikut-Nya pergi juga dengan Dia.
(39) And He came out and went, as was His habit, to the Mount of Olives, and the disciples also followed Him.
(40) Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
(40) Ketika sampai di situ, Ia berkata kepada mereka, "Berdoalah supaya kalian jangan berdosa kalau kalian dicobai."
(40) And when He came to the place, He said to them, Pray that you may not [at all] enter into temptation.
(41) Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
(41) Kemudian Ia pergi lebih jauh sedikit dari mereka, kira-kira sejauh lemparan batu, lalu berlutut dan berdoa.
(41) And He withdrew from them about a stone's throw and knelt down and prayed,
(42) Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.
(42) "Bapa," kata-Nya, "kalau boleh, jauhkanlah daripada-Ku penderitaan yang harus Kualami ini. Tetapi jangan menurut kemauan-Ku, melainkan menurut kemauan Bapa saja."
(42) Saying, Father, if You are willing, remove this cup from Me; yet not My will, but [ always] Yours be done.
(43) Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
(43) (Seorang malaikat datang kepada-Nya dan menguatkan-Nya.
(43) And there appeared to Him an angel from heaven, strengthening Him in spirit.
(44) Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
(44) Yesus sangat menderita secara batin sehingga Ia makin sungguh-sungguh berdoa. Keringat-Nya seperti darah menetes ke tanah.)
(44) And being in an agony [of mind], He prayed [all the] more earnestly and intently, and His sweat became like great clots of blood dropping down upon the ground.
(45) Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita.
(45) Selesai berdoa, Yesus kembali lagi kepada pengikut-pengikut-Nya. Ia menemukan mereka sedang tidur karena sangat sedih.
(45) And when He got up from prayer, He came to the disciples and found them sleeping from grief,
(46) Kata-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
(46) Lalu Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kalian tidur? Bangunlah dan berdoalah supaya kalian tidak terkena cobaan."
(46) And He said to them, Why do you sleep? Get up and pray that you may not enter [at all] into temptation.

sumber: http://www.jesoes.com/alkitab/luk/22/1#1
http://www.jesoes.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar