Mungkin
banyak dari orang yang mengalami keadaan tidak mensyukuri diri sendiri.
Mensyukuri diri sendiri di sini berarti kita menghargai apapun yang ada di
dalam diri kita dan memandang diri kita sangat berharga.
Apa
yang mungkin terpikir di benak Anda ketika melihat fisik Anda muncul di kaca?
Anda akan melihat sesosok pribadi yang memiliki mata, hidung, mulut dan bagian
wajah lainnya. Tetapi ketika Anda melihat sosok itu dari cara pandang lain,
Anda akan merasa melihat mata Anda terlalu kecil, hidung Anda mungkin kurang
mancung, mulut Anda terlalu aneh bentuknya dan lainnya. Anda merasa tidak
sempurna.
Bagaimana
mungkin pandangan seperti itu ada? Karena Anda tidak menerima diri Anda
sebagaimana mestinya. Saya belajar dari pengalaman pribadi saya. Ketika saya
merenungkan kembali kehidupan saya mulai dari kecil sampai detik ini, saya
meilhat ada suatu cara pandang yang telah ada lama di dalam diri saya yaitu
membandingkan diri dengan orang lain dan berharap menjadi orang lain tersebut.
Setelah
saya berpikir ulang kenapa itu bisa terjadi. Bukankah sebenarnya saya bisa
bersyukur untuk segala yang Tuhan telah berikan dalam hidup saya? Bukankah
seharusnya saya malah lebih berjuang untuk menjadi diri sendiri saya dan memanfaatkan
apa yang ada pada diri saya ? Inilah akar masalahnya.
Dalam
buku Joyce Meyer yang berjudul Cara untuk
Sukses menjadi Diri Sendiri , saya mendapatkan bahwa kita manusia belum
bisa menerima diri sendiri karena belum bisa menerima kasih Allah yang cuma –
cuma sehingga kita belum bisa melihat diri kita sebagaimana Allah melihat diri
kita dengan kasihNya.
Joyce
menuliskan bahwa rasa aman dan tidak layak bisa menghalangi kita untuk menerima
dengan baik setiap pemberian. Yang saya nikmati dari kalimat ini adalah dua
frase yang mungkin juga ada dalam diri Anda yang sebenarnya juga akar masalah
dari hubungan pribadi Anda dengan sesama Anda. Bagaimana mungkin Anda bisa
mengasihi orang lain jika Anda belum bisa mengasihi dan menerima diri Anda
sendiri.
Rasa
penolakan ini membuat kita akhirnya memiliki ekspektasi terhadap orang lain dan
menuntut mereka dengan standar mereka. Saya sadar ketika menuliskan ini pun
saya masih memiliki sedikit rasa penolakan terhadap diri saya tetapi Tuhan tak
pernah lelah mengingatkan saya untuk mau melihat dengan cara pandangNya karena
Ia berkata bahwa Ia telah mengenal kita jauh sebelum kita dibentuk dalam rahim
Ibu kita (Yeremia 1:5).
Ketika
Anda tidak dapat menerima diri Anda maka hal ini berdampak dalam kehidupan
sehari – hari. Surat Paulus kepada Efesus menuliskan bahwa kita adalah pribadi
yang telah dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan yang telah Allah rencanakan(Efesus
2:10). Bagaimana mungkin Anda sanggup melihat diri Anda begitu rendah sehingga
Anda tidak merasa layak untuk memikul beban yang Allah telah taruh di pundak
Anda. Mungkin perkataan – perkataan orang lain mencoba membuat pola pikir Anda
berubah sehingga Anda melakukan perubahan yang sebenarnya tidak Allah inginkan.
Mungkin juga kesalahan – kesalahan Anda di masa lampau membuat Anda melihat
diri Anda menjadi tidak berguna padahal Allah tetap memandang kita dengan tidak
melihat kesalahan kita.
Saya
mengajak diri saya dan Anda untuk
merenungkan bagaimana saya dan Anda memandang diri kita di hadapan manusia.
Memang
setiap manusia memilki jalan yang harus ia tempuh dengan segala rintangan dalam
perjalanan itu. Seiring perjalanan itu tak ada manusia yang selalu bisa
menyelesaikan rintangan yang ada di hadapannya dan malah ada yang memilih untuk
belok dari jalur yaitu memilih untuk lari dalam rintangan dan terbelenggu dalam
rasa penyesalan yang dalam.
Saya
tahu ketika saya menulis ini saya tidak layak tetapi ada kerinduan dalam diri
saya yang saya ingin orang lain tak merasakan apa yang saya rasakan dan malah
saling membantu untuk mencapai kesuksesan menjadi diri sendiri.
Saran
– saran praktis yang mungkin bisa membantu saya dan Anda ketika Anda mulai
memasuki ranah kejatuhan dalam salah memandang citra diri :
1. Katakan
kata – kata positif tentang diri Anda:
a. Aku
tahu Allah menciptakan aku dan Ia mengasihi aku
b. Aku
memiliki kesalahan dan kelemahan dan aku ingin berubah
c. Aku
akan bekerja sama dengan Allah untuk mengalahkan kelemahan – kelemahanku
d. Aku
menyukai diriku. Aku tidak menyukai seluruh perbuatanku dan aku ingin berubah tetapi
aku tidak bersedia untuk menolak diri sendiri
e. Aku
bukan apa – apa tetapi aku adalah segalanya. Dalam Yesus aku segalanya
sebagaimana yang Allah inginkan
2. Belajar
terbuka kepada Allah
3. Jangan
menganggap semua masalah berasal ari diri Anda tetapi jangan takut untuk
mengakui kesalahan Anda.
4. Janganlah
merendahkan kelemahan Anda – tetapi bergantunglah kepada Tuhan
Tambahan
dari diri saya, jangan pernah menjadi orang lain tetapi lihat apa yang baik
dari orang lain dan belajarlah dan tetap bersyukur dengan apa yang ada.
Bergaulah
dengan teman – teman seiman yang menurut Anda bisa membantu Anda menjadi diri
sendiri karena Anda tetap membutuhkan orang lain untuk sampai tahap sukses
menjadi diri sendiri.
Mari
kita ubah hidup kita sehingga kita orang Kristen yang boleh sukses menjadi diri
sendiri. Kiranya apa yang saya nikmati dari Firman Tuhan dan buku Joyce Meyer
boleh memberkati Anda.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar