Doa adalah sarana kita
untuk berkomunikasi secara langsung denga Tuhan. Melalui doa kita sampaikan
segala keluh kesah dan berbagai macam permohonan kita pada Tuhan.
“TEOLOGI DOA : APA ITU DOA ? DAN
MENGAPA KITA HARUS BERDOA?
A. Makna
doa
Doa adalah sesuatu yang sangat biasa dan sesehari. Seumpama udara yang kita hirup. Setiap orang tahu apa itu doa. Tetapi kenyataannya tidak sedikit orang yang salah memahami tentang doa, lantas tersandung karena doa. Maka, mari kita bicara tentang makna doa.
Doa adalah sesuatu yang sangat biasa dan sesehari. Seumpama udara yang kita hirup. Setiap orang tahu apa itu doa. Tetapi kenyataannya tidak sedikit orang yang salah memahami tentang doa, lantas tersandung karena doa. Maka, mari kita bicara tentang makna doa.
Apa
itu doa?
Pertama,doa bukan alat untuk memaksakan
kehendak kita kepada Tuhan. Doa bukan mantera. Betul, Tuhan Yesus dalam Matius
7:7 mengatakan, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." Tetapi
ayat itu tidak terhenti sampai di situ.Pada ayat 11 Tuhan Yesus juga
mengatakan, "Bapamu yang di sorga akan memberikan yang baik kepada mereka
yang meminta-Nya."Yang baik tidak selalu itu yang kita minta, dan yang kita
minta belum tentu itu yang baik. Jadi memang tidak selalu doa kita dikabulkan.
Dalam Alkitab juga ada beberapa doa yang tidak terkabul. Musa yang meminta
supaya bisa memasuki tanah perjanjian, tetapi Tuhan hanya mengijinkannya
melihat dari jauh (Ul. 34:4). Paulus yang berdoa supaya disembuhkan dari
penyakitnya, tetapi Tuhan menjawab: "Cukuplah kasih karunia-Ku
kepadamu" (2 Kor. 12:9). Dan Tuhan Yesus sendiri yang di Getsemani memohon
agar cawan penderitaan berlalu daripada-Nya, tetapi yang terjadi Dia harus meminumnya
juga (Mat. 26:42).
Kedua,doa seringkali tidak melepaskan kita dari masalah, tetapi doa dapat memberi kita kekuatan untuk menghadapi masalah itu. Paulus tetap harus hidup dengan penyakit dan kelemahan fisiknya, tetapi ia mampu menjalaninya dengan tegar, tidak tenggelam atau hanyut dalam keputusasaan. Tuhan Yesus tetap harus melewati jalan perderitaan, via dolorosa, tetapi berkat doa Dia dapat melaluinya dengan hati teguh dan dalam penyerahan diri kepada Allah Bapa-Nya di Sorga.
Kalau diibaratkan, begini: kita sedang
berjalan, lalu di depan kita menghadang sebuah gunung yang tinggi. Doa
seringkali tidak membuat gunung itu lari dari hadapan kita. Tetapi doa dapat
memberi kita kekuatan untuk mendakinya.
Ada cerita tentang seorang tua yang sedang naik pesawat terbang.Di sebelahnya duduk seorang pemuda.Ketika sudah berada di angkasa, pesawat yang mereka tumpangi terbakar.Orang tua itu serta merta melipat tangannya dan berdoa.Tetapi si pemuda mengejeknya, "Apa artinya doa dalam keadaan seperti ini?Apa dengan berdoa kita ini lantas selamat?"Orang tua itu tersenyum dan menjawab, "Anak Muda, doa barangkali tidak mengubah apa-apa dan kita tetap akan terhempas ke bumi.
Ada cerita tentang seorang tua yang sedang naik pesawat terbang.Di sebelahnya duduk seorang pemuda.Ketika sudah berada di angkasa, pesawat yang mereka tumpangi terbakar.Orang tua itu serta merta melipat tangannya dan berdoa.Tetapi si pemuda mengejeknya, "Apa artinya doa dalam keadaan seperti ini?Apa dengan berdoa kita ini lantas selamat?"Orang tua itu tersenyum dan menjawab, "Anak Muda, doa barangkali tidak mengubah apa-apa dan kita tetap akan terhempas ke bumi.
Tetapi dengan berdoa, paling tidak saya
tahu kepada siapa saya pergi."
Ketiga,doa adalah landasan hidup kita. Doa bukan jalan terakhir. Doa harus
menjadi yang pertama dan utama, langkah awal ketika kita hendak memulai sesuatu
di mana pun dan kapan pun.Jadi keliru kalau kita baru ingat berdoa hanya selagi
butuh atau kepepet. Juga keliru, kalau kita baru berdoa setelah usaha lain-lain
tidak berhasil. Itu sama saja dengan memperlakukan Tuhan sebagai penjaga
gudang. Tempatnya di pojok, dipanggil sesekali kalau lagi membutuhkan.Tetapi
kalau ada apa-apa yang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan, kita langsung
memprotes dan marah.
Oleh karena itu, sebelum kita menyalahknn Tuhan, kecewa dan menyesali Tuhan, baiknya tanyakan dulu pada diri sendiri:
Oleh karena itu, sebelum kita menyalahknn Tuhan, kecewa dan menyesali Tuhan, baiknya tanyakan dulu pada diri sendiri:
Apakah kita sudah memperlakukan Tuhan
dengan semestinya?
Keempat,doa bukan sekedar soal kata-kata, tetapi juga soal tindakan.
Terwujudnya sebuah doa seringkati merupakan kerja sama antara anugerah Tuhan
dan usaha kita. Percuma, misalnya, kita berdoa supaya terhindar dari pencobaan,
tetapi kita terus nyerempet-nyerempet bahaya.Percuma kita berdoa supaya
mendapat pekerjaan, tetapi kita tidak mau mencarinya. Percuma kita berdoa
supaya orang-orang miskin ditolong, tetapi kita sendiri tidak mau menolong
orang yang di depan jelas-jelas membutuhkan bantuan. Ada seorang pemuda yang
protes kepada Tuhan, kelika melihat seorong anak gelandangan yang tengah
kelaparan di pinggir jalan.
"Tuhan, kenapa Engkau membiarkan
kemalangan menimpa anak itu?" serunya.Lalu Tuhan menjawab,"Tetapi Aku
sudah mengirimkan kamu."
Berdoa dan berusaha ibarat dua sisi
dalam satu mata uang yang sama; dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan.
Terkabulnya sebuah doa kerapkali merupakan gabungan antara anugerah Allah dan
upaya kita.Seperti kalau kita sakit, kita pergi ke dokter. Dokter memberi
nasihat ini dan itu.Tetapi kalau kita tidak melaksanakannya, ya percuma saja.
Itulah doa.
Berdoa berarti mempercayakan seluruh
pergumulan dan hidup kita kepada Tuhan. Karena itu doa harus dilandasi dengan
penyerahan diri kepada Tuhan, dan keyakinan bahwa Tuhan mengetahui apa yang
terbaik buat kita. Doa juga harus diiringi dengan upaya.
B. Bagaimana Berdoa ?
B. Bagaimana Berdoa ?
Doa artinya komunikasi dengan Tuhan. Pengertian ini sudah umum kita ketahui.Sejak Sekolah Minggu kita sudah diajar begitu. Hanya apa maknanya kerap kurang kita sadari dan hayati. Sehingga pengertian itu menjadi sekadar hafalan di luar kepala.Tanpa makna apa-apa. Lalu apa yang harus kita pahami dengan pengertian tersebut?
Pertama, komunikasi tidak selalu berupa untaian kata-kata yang
diucapkan.Kita dapat menjalin komunikasi dengan orang-orang yang dekat dengan
kita - misalnya suami, istri, orang tua, atau anak kita - tanpa harus ngomong.Ketika
sama-sama berdiam diri dalam suasana tertentu kita tetap dapat saling
berkomunikasi. Karena doa adalah komunikasi dengan Tuhan, maka itu berarti
berdoa kita tidak selalu berarti berbicara; mengutarakan ini dan itu.
Ada saatnya kita kehabisan kata-kata. Kita tidak tahu harus ngomong apa lagi dalam doa kita. Dalam keadaaan seperti itu daripada kita memaksakan diri bicara padahal tidak tulus, lebih baik kita berdiam diri saja dalam suasana hening. Rasakan kehadiran Tuhan; betapa dekat-Nya Dia. Hayati penyertaan dan kasih Tuhan; betapa baiknya Dia. Tidak usah ngomong apa pun. Itu sudah doa.
Ada saatnya kita kehabisan kata-kata. Kita tidak tahu harus ngomong apa lagi dalam doa kita. Dalam keadaaan seperti itu daripada kita memaksakan diri bicara padahal tidak tulus, lebih baik kita berdiam diri saja dalam suasana hening. Rasakan kehadiran Tuhan; betapa dekat-Nya Dia. Hayati penyertaan dan kasih Tuhan; betapa baiknya Dia. Tidak usah ngomong apa pun. Itu sudah doa.
Mengenai kebutuhan kita, tidak usah
kuatir karena Tuhan juga tahu (Mat. 6;8).
Baik juga kalau sambil diiringi dengan
lagu rohani dari kaset.Lalu alami sungguh-sungguh lagu itu.Kita renungkan
syairnya.Resapi melodinya.Doa kita akan terasa sangat berbeda. Kerap karena
kita menganggap berdoa berarti berbicara, lalu kita jadi sibuk ngomong.Kita
lupa untuk "mendengarkan" Tuhan.
Kedua, berkomunikasi adalah kebutuhan kita.
Bayangkan kalau kita sama sekali tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan orang
lain; betapa akan sangat menderitanya kita. Di Afrika konon ada sebuah suku
yang melaksanakan hukuman mati bagi warganya dengan cara mengusir dan
mengucilkan ia dari komunitasnya; tidak boleh seorang pun melakukan kontak
dengannya.
Apa yang akan terjadi? Si terhukum akan
merana sendiri dan mati kesepian.
Jadi doa bukanlah sekadar kewajiban,
panggilan atau undangan. Doa merupakan kebutuhan kita. Seperti kita membutuhkan
udara untuk hidup jasmani, begitu juga kita membutuhkan doa untuk hidup rohani.
Tidak salah kalau dikatakan doa adalah napas orang kristiani. Tanpa napas tubuh
jasmani kita mati, tanpa doatubuh rohani kita kering dan mati
pula. Maka, kalau kita merasa hidup ini hampa, kosong, jangan- jangan kita
memang kurang berdoa.
Ketiga, karena doa adalah komunikasi dengan Tuhan, maka alamat atau tujuan
doa itu adalah Tuhan. Ini penting disadari, sebab kerap sadar atau tidak sadar
sekalipun kita berdoa kepada Tuhan, tetapi pikiran dan hati kita malah terarah
kepada orang-orang di sekeliling. Contoh, kadang-kadang ada orang yang mengaku
tidak bisa berdoa di depan umum. Alasannya grogi, takut kata-katanya tidak
bagus nanti ditertawakan.Tetapi kalau berdoa sendiri atau dalam hati dia
bisa.Kenapa begitu?Karena pikirannya lebih terarah kepada orang-orang yang di
sekitar dia. Bukan kepada Tuhan. Padahal doa bukan soal kata-kata bagus atau
puitis. Doa soal ketulusan dan kesungguhan.
Ada cerita, seorang anak sangat dimanjakan oleh neneknya.Apa yang dia minta selalu diberi. Sekali waktu anak itu berdoa di kamarnya, "Tuhan, berikanlah kepada saya mobil-mobilan yang kemarin saya lihat di toko mainan." Suaranya sangat keras sampai kedengaran ke halaman depan.
Ibunya yang mendengar menegur dia. "Nak, kalau berdoa jangan keras-keras begitu.Cukup dalam hati, Tuhan pasti mendengar kok "
"Iya, bu, berdoa dalam hati Tuhan mendengar," jawab si anak kalem, "Tetapi bagaimana nenek bisa mendengarnya juga."
Contoh lain, orang Yahudi mempunyai aturan doa yang ketat dam kaku. Mereka memiliki waktu-waktu khusus untuk berdoa. Biasanya sehari lima kali; dua kali sebelum dan sesudah matahari terbenam. Lalu tiga kali Iainnya pk. 9.00, pk. 12.00, dan pk. 15.00. Sikap mereka berdoa juga sangat atraktif: berdiri dengan kedua tangan direntangkan ke atas kepala.
Dengan cara dan aturan serupa ini maka doa mudah beralih tujuannya. Bukan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, tetapi supaya dipuji orang.Banyak dari mereka yang pada waktu-waktu itu secara sengaja berada di tempat ramai; pasar atau ujung-ujung jalan.Sehingga pas waktunya berdoa, mereka bisa berdoa dan orang-orang lain bisa melihatnya.Lalu memuji mereka sebagai orang saleh.
Karena itu Tuhan Yesus pun berkata ” Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan ,jalan raya, supaya mereka dilihat orang" (Mat. 6:5). Lalu lanjut-Nya, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (Mat. 6:6).Maksudnya di sini tentu bukan harafiah, kalau berdoa harus di dalam kamar yang terkunci rapat.Bukan begitu. Tetapi biarlah doa kita betul-betul menjadi sebuah komunikasi pribadi dengan Tuhan.
Ada cerita, seorang anak sangat dimanjakan oleh neneknya.Apa yang dia minta selalu diberi. Sekali waktu anak itu berdoa di kamarnya, "Tuhan, berikanlah kepada saya mobil-mobilan yang kemarin saya lihat di toko mainan." Suaranya sangat keras sampai kedengaran ke halaman depan.
Ibunya yang mendengar menegur dia. "Nak, kalau berdoa jangan keras-keras begitu.Cukup dalam hati, Tuhan pasti mendengar kok "
"Iya, bu, berdoa dalam hati Tuhan mendengar," jawab si anak kalem, "Tetapi bagaimana nenek bisa mendengarnya juga."
Contoh lain, orang Yahudi mempunyai aturan doa yang ketat dam kaku. Mereka memiliki waktu-waktu khusus untuk berdoa. Biasanya sehari lima kali; dua kali sebelum dan sesudah matahari terbenam. Lalu tiga kali Iainnya pk. 9.00, pk. 12.00, dan pk. 15.00. Sikap mereka berdoa juga sangat atraktif: berdiri dengan kedua tangan direntangkan ke atas kepala.
Dengan cara dan aturan serupa ini maka doa mudah beralih tujuannya. Bukan untuk berkomunikasi dengan Tuhan, tetapi supaya dipuji orang.Banyak dari mereka yang pada waktu-waktu itu secara sengaja berada di tempat ramai; pasar atau ujung-ujung jalan.Sehingga pas waktunya berdoa, mereka bisa berdoa dan orang-orang lain bisa melihatnya.Lalu memuji mereka sebagai orang saleh.
Karena itu Tuhan Yesus pun berkata ” Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan ,jalan raya, supaya mereka dilihat orang" (Mat. 6:5). Lalu lanjut-Nya, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi" (Mat. 6:6).Maksudnya di sini tentu bukan harafiah, kalau berdoa harus di dalam kamar yang terkunci rapat.Bukan begitu. Tetapi biarlah doa kita betul-betul menjadi sebuah komunikasi pribadi dengan Tuhan.
C. Mengapa kita harus berdoa ?atau
mengapa kita harus meminta Tuhan supaya mengajarkan doa kepada kita? Dan
mengapa doa kita tidak di jawab? Marilah kita mempelajari beberapa alasannya.
- Firman Allah Memerintahkan Kepada Anda untuk Berdoa
Firman Tuhan mengatakan, "Carilah
Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!"
Yesaya 55:6. Tuhan Yesus juga mengatakan suatu perumpamaan supaya
murid-murid-Nya tidak jemu- jemu berdoa. Lukas 18:1. 1 Tesalonika 5:17 berkata,
"Tetaplah berdoa." Kemudian bacalah Lukas 21:36 dan Filipi 4:6.
Setelah Anda membaca petunjuk-petunjuk ini dari Tuhan, bacalah Yohanes 14:15.
Jadi, mengapa kita harus berdoa karena Firman Allah yang memerintahkan kita
untuk berdoa.Doa adalah perintah Allah dan disertai janji Allah. Allah
yang memerintahkan kita berdoa adalah Allah yang berjanji akan mengabulkan doa
dan permohonan kita. Coba kita baca dan renungkan ayat-ayat firman Tuhan
ini :(Mazmur 50 : 15): “Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan,Aku akan
meluputkan engkau,dan engkau akan memuliakan Aku”. Dalam ( Matius 7 : 7-8 ):
“Mintalah,maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan
mendapat;ketoklah,maka pintu akan dibukakan kepadamu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima,dan setiap orang yang mencari, mendapat,dan setiap orang yang
mengetok,baginya pintu dibukakan.”
- Allah Menginginkan Anda untuk Berdoa
Yesus telah mengajarkan kepada para
murid-Nya agar mereka berbicara kepada Bapa di surga saat mereka berdoa.Berdoa
ialah berbicara dengan Bapa yang di surga.Ini merupakan persekutuan dengan
Allah. "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu"
Yakobus 4:8a. Bukankah itu janji yang sangat indah? Tuhan sangat tersanjung dan
senang saat melihat Anda berbicara dengan Dia dalam doa. Inilah Alasan utama
mengapa kita harus berdoa karena Allah menginginkan kita untuk berdoa.
- Pertumbuhan Rohani Anda Menuntut Anda untuk Berdoa
Yesus berkata bahwa Anda dapat meminta
kepada Bapa Surgawi segala sesuatu yang Anda butuhkan, termasuk pada saat di
mana Anda dicobai oleh Iblis dan jatuh ke dalam dosa.Anda harus berdoa dan
meminta Tuhan agar melepaskan kita dari pencobaan tersebut. Jika Anda berdosa,
Anda hanya bisa diampuni jika Anda mau mengakui dosa Anda kepada Tuhan lewat
doa. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
1 Yohanes 1:9. Sudahkah Anda melihat bahwa sangat penting bagi Anda untuk
berdoa?Anda tidak dapat bertumbuh sebagai seorang Kristen tanpa berdoa.
- Penghasilan Buah Anda Bergantung pada Doa Anda
Pada suatu saat Yesus mengajarkan kepada
para murid-Nya untuk "tinggal tetap di dalam Dia" Yohanes 15:5-7.
Sebuah cabang hanya dapat tetap hidup dan berbuah jika ia tetap bersatu pada
batangnya. Demikian pula dengan orang Kristen, kita telah disatukan dengan
Kristus.Inilah yang dimaksud dengan tinggal di dalam Kristus. Berbuah artinya
hidup dalam suatu cara sehingga orang-orang datang untuk mengenal Kristus
sebagai Juru Selamat dan mereka dikuatkan saat Anda melayani mereka. Salah satu
cara untuk melakukan hal ini adalah dengan berdoa. Bacalah lagi Yohanes 15;
Yohanes 15:7 dan Yohanes 15:16.
- Orang-orang lain Membutuhkan Doa-doa Anda
Perhatikan kembali bacaan Alkitab kita
dalam Lukas 11:1-13. Tuhan Yesus menggunakan cerita ini untuk mengajar kita
agar tidak menyerah atau tidak jemu-jemu saat kita berdoa.Ia memberi janji yang
indah kepada kita di dalam Lukas 11:9-10 "Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang
mengetok, baginya pintu dibukakan."
- Anda Harus Memenuhi Syarat-syarat Allah untuk Berdoa
Bacalah 1 Timotius 2:1-2 dan Efesus
6:18. Sekarang berdoalah untuk orang-orang yang belum percaya supaya mereka
diselamatkan.Berdoalah untuk teman-teman yang terkena pencobaan supaya menjadi
kuat dan setia kepada Yesus.Berdoalah untuk orang-orang yang sakit supaya
mereka disembuhkan.Berdoalah untuk para pemimpin pemerintahan supaya mereka
dapat memimpin dengan bijaksana.Alkitab mengatakan, "Doa orang benar, bila
dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya" Yakobus 5:16.
7. Anda harus mengetahui bahwa Allah
pasti menjawab doa kita, karena jawaban doa ada 3 yaitu : ya, tunggu dan
tidak.
Ketika TuhanYesus datang kedunia ini,
akhir dari pelayanan-Nya adalah melakukan kehendak Allah untuk menggenapi
nubuat kitab para nabi dan menggenapi kitab Taurat Musa. Ketika Ia berdoa di
taman Gestsemani, Ia sudah melihat apa yang akan terjadi dan Ia akan mengalami
penderitaan untuk menebus umat manusia dari dosa, iblis,maut,murka dan hukuman
Allah. Dan Ia berdoa memohon kepada Allah Bapa-Nya, agar cawan penderitaan itu
berlalu dari-Nya dan menyerahkannya kepada Allah. Tetapi Akitab mencatat bahwa
doa Tuhan Yesus dijawab “tidak” oleh Allah dan Ia harus melalui
penderitaan jalan salib untuk menanggung dosa dunia sebelum masuk ketempat
kemuliaan. Dan sebagai hasil jawaban doa-Nya, Yesus rela disalibkan untuk
menebus dosa-dosa kita manusia.Begitu juga halnya dengan raja Daud. Ketika ia
jatuh kedalam dosa dan berbuat kejahatan dengan membunuh Uria dan berjinah
dengan Betseyba, istri Uria,panglima perang raja Daud, dosanya diampuni oleh
Allah. Dan ketika Tuhan mengatakan bahwa anak hasil hubungannya dengan Batseyba
akan mati, raja Daud berdoa dan berpuasa memohon kepada Allah, agar anaknya
tidak mati. Tetapi Allah menjawab doa raja Daud dengan jawaban “tidak”, dan
anaknya itupun mati. Dari cerita Alkitab ini, kita belajar bahwa kita tidak
perlu takut bahwa doa kita tidak di jawab oleh Allah. Allah Bapa kita disorga
adalah Allah Yang Maha Bijaksana dan Allah Yang Maha Tahu. Dia tahu apa yang
terbaik buat anak-anak-Nya walaupun kadangkala kita salah berdoa dan memohon
kepada-Nya. Doa kita pasti dijawab-Nya, walaupun hasilnya kadangkala tidak
sesuai dengan keinginan, kehendak dan rencana kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar