Temanku, sadar ga ada yang berbeda
dengan cara aku dalam menuliskan judul artikel ini? Atau merasa bingung dengan
judul yang aku berikan?
Aku mau mengajak kamu untuk merenungkan
selama ini bagaimana relasimu dengan sesamamu. Ketika temanmu ada masalah,
apakah kamu punya kepekaan dalam merasakan apa yang ia alami? Ketika temanmu
ada sukacita, bisakah kamu sama – sama membagikan apa yang menajdi sukacitanya
ke orang lain juga?
Faktanya adalah ketika ia merasa “comfort”
dengan teman – teman yang ada di hidupnya, membuat dia lupa bahwa masih ada
orang yang harus ia kasihi selain teman dekatnya.
Aku rindu membagikan Matius 25:42,
tertulis : Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak
memberi Aku minum;
Ayat ini berada dalam Mat 24:3--26:45 dimana pada saat itu Tuhan
Yesus sedang berbicara PENGHAKIMAN TERAKHIR. Sadarkah kita semakin hari zaman
ini semakin tidak rasional dan semuanya mulai tidak teratur. Orang miskin
semakin miskin karena orang kaya tidak peduli dengan mereka. Orang yang berkekurangan
mulai mati pelan – pelan karena tidak mapu memenuhi kebutuhan hidup sehari –
hari. Tidak ada belas kasihan lagi di dalam relasi antar manusia.
Hal ini terjadi bukan hanya pada zaman
sekarang tetapi di zaman Yesus pun sudah terjadi.
Bagaimana dengan kita? Pernahkah kita
memikirkan sebentar saja tentang mereka yang berkurangan? Jauh lebih dekat dan
nyata dari pada itu, untuk saudara seiman sendiri, maukah kita memberi diri
kita untuk jawaban doa mereka yang membutuhkan uluran kasih?
Saya yakin sebagian besar kita menjawab
bahwa aku terlalu sibuk dengan hidupku dan aku lupa kalau mereka ada. Hal ini
menunujukkan KAMUFLASE. Kenapa aku berani berkata seperti itu?
Hal ini terjadi pada banyak orang
Kristen yng terjebak dalam ke-aku-annya dan tidak bisa melihat ada orang lain
yang menderita.
Sekarang, aku mau bertanya apakah hal
ini menunjukkan relasi dengan Tuhan baik??
Atau relasi dengan Tuhan menjadi
KAMUFLASE di dalam hidup berelasi dengan manusia.
Aku pun diingatkan untuk merendahkan
hati ketika aku boleh menyadari hal ini.
Marilah dengan mohon ampun kepada Tuhan
agar kita boleh kembali kepadaNYA setelah apa yang kita perbuat dan terus mau
melakukan yag baik di hadapan Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar