Sabtu, 22 Desember 2012

Pasangan Hidup dalam Tuhan

Pasangan Hidup??
Pacaran??
Pernikahan??

wahh hal - hal di atas mungkin bukan hanya menjadi pikiran orang yang umurnya 25-30 tetapi semua kalangan umur menajdikan hal - hal di atas yang bisa dipermainkan dan kehilangan makna kesakralannya

Aku di sini ingin mengajak kamu yang membaca
Pernahkah kamu mendoakan pasangan hidupmu atau istrimu di masa yang akan datang?
pernahkah kamu bertanya kepada Tuhan perempuan atau laki - laki bagaimana yang Tuhan mau untuk aku pacari sehingga ketika pernikahan, ada pernikahan yang berkenan di hadapan Tuhan?

aku ingin menceritakan pengalamanku

dari aku SD, aku menyukai satu orang anak laki - laki, dia anak kepala pengawas sekolah, dia ganteng menurut ukuran anak SD.. hehehe Ketika aku SMP, ari kelas 1 SMP aku menyukai satu orang laki - laki selama 3 tahun sampai aku kelas 3. Dalam masa itu, ada kakak kelas yang menyukai aku juga.

ketika SMA, tidak ada yang membuat aku tertarik meski aku telah mengenal Tuhan dan memang tak pernah mendoakan tetntang pacar-pacaran. pada masa SMA, laki - laki siih berganti mendekati, tetapi tetap aku mati rasa dan menikmati persahabatanku

Sampai pada masa kuliah, baru 3 bulanku menjadi mahasiswi, aku disukai oleh pria kristen cina jawa. Mama melarangku untuk pacaran untuk yang tidak sesuku dan akhirnya aku menolaknya. setelah itu silih berganti kakak kelas mendekatiku. yang terjadi adalah mereka tahu apa yang benar tetapi mereka tidak melakukan prosesnya dengan benar

thu apa yang benar adalah mereka tahu ketika mereka suka kepadaku tetapi mereka tidak bergumul dengan Tuhan tentang aku atau memnta petunjuk kepada Tuhan, dan yang akhirnya terjadi adalah aku yang terluka akibat keinginan pribadi mereka tanpa kehendak Allah. aku sakit hati dan akhirnya sekarang aku semkin tidak meiliki percaya diri

Sekarang aku dihadapkan dengan love at first sight ku ketika menjadi mahasiswa baru di kampus. Dari dulu sampai sekarang, dia tak berubah, karisma di dalam dirinya membuatku semkin sayang kepadanya dan itu cukup mengganggu pikiranku

ditambah kami merupakan teman sepelayanan. Aku pernah mendoakannya tetapi bagaimana aku sanggup mendoakannya lagi ketika aku tahu ia sedang bergumul dengan wanita lain yang lebih baik dalam segala hal daripada aku

AKu bertanya kepada Tuhan apakah aku boleh melanjutkan perasaan ini dan mendoakan tetapi ketika aku ingin maju untuk mendoaknnya, sekali lagi aku jatuh mundur dan memandang ke belakang tentang pengalaman pahitku dengan cinta ku yang baru putus. sekali lagi imaku goyah. tuntutan orang tua dan pengalaman pahit membuatku trauma dan akhirnya sekarang aku tidak pernah mampu untuk mengontrol perasaanku

Sekarang aku bertanya kepadamu, masihkah kamu mau melihat aku - aku yang lain di luar sana? Atau kamu yang menjadi korban selanjutnya jika kamu tidak emngandalkan Tuhan dalam hal pasangan hidup.
Pacaran adalah satu tahap yang serius menuju pernikahan ketika kamu mengambil keputusan untuk memacari seseorang, artinya kamu mau melihat rencana Tuhan ke depannya bersama orang itu atau tidak.

Jangan biarkan kamu terlena kepada keinginan kamu sendiri dan akhirnya tidak mendengarkan visi Tuhan tentang jodohmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar