Sabtu, 31 Maret 2012

Resensi Buku



Judul               : Bagaimana Kristen Berpacaran
Penulis                        : Ir. Magapul Sagala, M. Th
Penerbit         : Perkantas
Tahun terbit  : 2007

            Dari judul buku ini dapat dilihat sekilas inti buku ini, yaitu bagaimana sebaiknya kita orang Kristen bepacaran. Buku ini terdiri dari tiga judul besar yaitu enam langkah menggumuli teman hidup, berpacaran secara Kristen, dan pernikahan Kristen.
Pertama, enam langkah menggumuli teman hidup. Pada bagian ini, penulis bercerita sedkit tentang pengalaman hidupnya dan temannya ketika mencari pasangan hidup. Berikut langkah untuk menggumuli calon teman hidup yang berasal dari Tuhan yaitu mendoakan dengan tanpa batas waktu, meyakini apa yang diberikan oleh Allah, menjalin relasi, menyatakan secara jujur, dan menggumuli bersama serta memberi jwaban ya atau tidak dari hasil doa.
Kedua, bagaimana berpacaran secara Kristen. Awalnya tentang prinsip dan tujuan berpacaran. Prinsip pacaran Kristen yaitu, memuliakan Tuhan, di dalam kasih(mengasihi), dalam kekudusan(tetap menjaga diri sampai akhirnya menemukan teman hidup) . Tujuan pacaran, bukanlah sarana pemuasan hawa nafsu, bukan sekadar pemberi motivasi belajar atau bekerja, bukan untuk mengisi kesepian, bukan sekedar free love tanpa arah. Hal yang penting dari pacaran adalah menyesuaikan rohani(keseimbangan antar dua pribadi dalam riohani), menyesuaikan karakter(ketidaksempurnaan manusia harus bisa saling menerima). Masa pacaran merupakan masa penyesuaian. Komunikasi dan keterbukaan juga penting.
 Selanjutnya tentang waktu pacaran yang baik. Bagian ini terkait dengan tiga aspek yaitu aspek rohani(Allah dengan mudah dapat menggerakkan orang yang cukup rohani untuk menemui calon pasangan hidupnya), aspek psikologis(secara pribadi telah mengerti arti tanggung jawab), aspek usia(idealnya adalah perempuan 20 tahun dan laki – laki 23 tahun). Bagian selanjutnya membahas tentang kegiatan dalam berpacaran dapat berupa menhadiri persekutuan,membantu pasangan mengerjakan tugas, mengunjungi keluarga, membina kebersamaan dari hobi masing – masing, rekereasi bersama.
Bagian juga yang cukup menarik adalah respon orang tua, visi dan rencana ke depan. Bagian ini membahas bagaimana pentingnya tanggapan orang tua terhadap hubungan itu,  banyak kasus pacaran yang tidak sampai ke jenjang pernikahan karena orang tua yang tidak setuju dengan berbagai kondisi dan alasan. Penulis menuturkan pentingnya visi dan dan rencana hidup pada masa hidup yang akan datang. Mengatasi godaan seks, menurut saya sendiri, harus ditolak karena seks adalah anugerah dari Allah yang tidak bisa sembarangan dan bila melakukannya sebelum pernikahan adalah zinah di mata Tuhan dan  menjadi masalah apabila dipandang dari sisi kesehatan dan masyarakat. Menyikapi hal ini, penulis menuturkan beberapa hal untuk melawan godaan seks yaitu berdoa, cari tempat yang tidak mengundang bahaya, rencanakan kegiatan pada pertemuan, tetap dalam keadaan sadar ketika bertemu dan mempunyai batasan.
Ketiga, Pernikahan Kristen. Penulis melihat pentingnya pasangan mengerti konsep tentang pernikahan secara Kristen. Pernikahan merupakan inisiatif Allah(Kej 2:18) dan hasil karya Allah(Kej 2:18-25). Pernikahan sangat mulia dan tinggi nilainya(karena pernikahan adalah karya Allah maka pernikahan itu mulia) serta diberkati Allah(Kej 1:28). Pernikahan tidak boleh diceraikan karena Allah tidak menghendaki dan apa yang dipersatukan Allah tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Pernikahan juga harus dengan yang sepadan(harus seiman).
Buku ini sangat dianjurkan untuk dibaca bagi seluruh kalangan baik yang single, berpacaran ataupun sudah menikah. Penuturan yang jelas dan detail membuat buku ini tidak melulu harus konseptual tetapi dapat membuka piiran dengan kasus – kasus kehidupan sehari – hari sehingga lebih aplikatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar