Jumat, 10 Mei 2013

Aku menghargai diriku



Mungkin banyak dari orang yang mengalami keadaan tidak mensyukuri diri sendiri. Mensyukuri diri sendiri di sini berarti kita menghargai apapun yang ada di dalam diri kita dan memandang diri kita sangat berharga.
Apa yang mungkin terpikir di benak Anda ketika melihat fisik Anda muncul di kaca? Anda akan melihat sesosok pribadi yang memiliki mata, hidung, mulut dan bagian wajah lainnya. Tetapi ketika Anda melihat sosok itu dari cara pandang lain, Anda akan merasa melihat mata Anda terlalu kecil, hidung Anda mungkin kurang mancung, mulut Anda terlalu aneh bentuknya dan lainnya. Anda merasa tidak sempurna.
Bagaimana mungkin pandangan seperti itu ada? Karena Anda tidak menerima diri Anda sebagaimana mestinya. Saya belajar dari pengalaman pribadi saya. Ketika saya merenungkan kembali kehidupan saya mulai dari kecil sampai detik ini, saya meilhat ada suatu cara pandang yang telah ada lama di dalam diri saya yaitu membandingkan diri dengan orang lain dan berharap menjadi orang lain tersebut.
Setelah saya berpikir ulang kenapa itu bisa terjadi. Bukankah sebenarnya saya bisa bersyukur untuk segala yang Tuhan telah berikan dalam hidup saya? Bukankah seharusnya saya malah lebih berjuang untuk menjadi diri sendiri saya dan memanfaatkan apa yang ada pada diri saya ? Inilah akar masalahnya.
Dalam buku Joyce Meyer yang berjudul Cara untuk Sukses menjadi Diri Sendiri , saya mendapatkan bahwa kita manusia belum bisa menerima diri sendiri karena belum bisa menerima kasih Allah yang cuma – cuma sehingga kita belum bisa melihat diri kita sebagaimana Allah melihat diri kita dengan kasihNya.
Joyce menuliskan bahwa rasa aman dan tidak layak bisa menghalangi kita untuk menerima dengan baik setiap pemberian. Yang saya nikmati dari kalimat ini adalah dua frase yang mungkin juga ada dalam diri Anda yang sebenarnya juga akar masalah dari hubungan pribadi Anda dengan sesama Anda. Bagaimana mungkin Anda bisa mengasihi orang lain jika Anda belum bisa mengasihi dan menerima diri Anda sendiri.
Rasa penolakan ini membuat kita akhirnya memiliki ekspektasi terhadap orang lain dan menuntut mereka dengan standar mereka. Saya sadar ketika menuliskan ini pun saya masih memiliki sedikit rasa penolakan terhadap diri saya tetapi Tuhan tak pernah lelah mengingatkan saya untuk mau melihat dengan cara pandangNya karena Ia berkata bahwa Ia telah mengenal kita jauh sebelum kita dibentuk dalam rahim Ibu kita (Yeremia 1:5).
Ketika Anda tidak dapat menerima diri Anda maka hal ini berdampak dalam kehidupan sehari – hari. Surat Paulus kepada Efesus menuliskan bahwa kita adalah pribadi yang telah dipersiapkan untuk melakukan pekerjaan yang telah Allah rencanakan(Efesus 2:10). Bagaimana mungkin Anda sanggup melihat diri Anda begitu rendah sehingga Anda tidak merasa layak untuk memikul beban yang Allah telah taruh di pundak Anda. Mungkin perkataan – perkataan orang lain mencoba membuat pola pikir Anda berubah sehingga Anda melakukan perubahan yang sebenarnya tidak Allah inginkan. Mungkin juga kesalahan – kesalahan Anda di masa lampau membuat Anda melihat diri Anda menjadi tidak berguna padahal Allah tetap memandang kita dengan tidak melihat kesalahan kita.
Saya mengajak diri saya dan  Anda untuk merenungkan bagaimana saya dan Anda memandang diri kita di hadapan manusia.
Memang setiap manusia memilki jalan yang harus ia tempuh dengan segala rintangan dalam perjalanan itu. Seiring perjalanan itu tak ada manusia yang selalu bisa menyelesaikan rintangan yang ada di hadapannya dan malah ada yang memilih untuk belok dari jalur yaitu memilih untuk lari dalam rintangan dan terbelenggu dalam rasa penyesalan yang dalam.
Saya tahu ketika saya menulis ini saya tidak layak tetapi ada kerinduan dalam diri saya yang saya ingin orang lain tak merasakan apa yang saya rasakan dan malah saling membantu untuk mencapai kesuksesan menjadi diri sendiri.
Saran – saran praktis yang mungkin bisa membantu saya dan Anda ketika Anda mulai memasuki ranah kejatuhan dalam salah memandang citra diri :
1.      Katakan kata – kata positif tentang diri Anda:
a.      Aku tahu Allah menciptakan aku dan Ia mengasihi aku
b.      Aku memiliki kesalahan dan kelemahan dan aku ingin berubah
c.       Aku akan bekerja sama dengan Allah untuk mengalahkan kelemahan – kelemahanku
d.      Aku menyukai diriku. Aku tidak menyukai seluruh perbuatanku dan aku ingin berubah tetapi aku tidak bersedia untuk menolak diri sendiri
e.      Aku bukan apa – apa tetapi aku adalah segalanya. Dalam Yesus aku segalanya sebagaimana yang Allah inginkan
2.      Belajar terbuka kepada Allah
3.      Jangan menganggap semua masalah berasal ari diri Anda tetapi jangan takut untuk mengakui kesalahan Anda.
4.      Janganlah merendahkan kelemahan Anda – tetapi bergantunglah kepada Tuhan
Tambahan dari diri saya, jangan pernah menjadi orang lain tetapi lihat apa yang baik dari orang lain dan belajarlah dan tetap bersyukur dengan apa yang ada.
Bergaulah dengan teman – teman seiman yang menurut Anda bisa membantu Anda menjadi diri sendiri karena Anda tetap membutuhkan orang lain untuk sampai tahap sukses menjadi diri sendiri.
Mari kita ubah hidup kita sehingga kita orang Kristen yang boleh sukses menjadi diri sendiri. Kiranya apa yang saya nikmati dari Firman Tuhan dan buku Joyce Meyer boleh memberkati Anda.
Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar