“Allah
jahat”
“Allah ga
mengerti apa yang sedang kurasakan”
“Allah
egois”
“Allah ga
peduli sama aku”
“Allah hanya
tahu untuk memberi pencobaan”
“Allah ga
tau betapa beratnya kehidupanku”
“Bagaimana
dengan Allahku”
“Apa Dia
pernah tahu usaha dan jerih payahku dan aku tetap mengandalkan Dia?”
Kata – kata
ini yang keluar dari hatiku, ketika aku merasa Allah sangat begitu tidak adil
terhadap hidupku. Tetapi aku melakukan salah besar, aku teringat akan doa –
doaku yang salah ketika aku meminta dan memohon kepada Tuhan untuk mengizinkan
aku masuk ke universitas yang aku inginkan. Pada saat itu, aku langsung berdoa
meminta ampun pada Tuhan dan meminta Tuhan menghapus ingatanNya tentang doa –
doaku yang sebenarnya aku sendiri tidak mampu lakukan di kehidupan nyata.
Aku menyadari bahwa selama ini salahku
menaikkan doa yang salah kepada Tuhan. Hal yang kudapat dari teguran ini adalah
kata – kata yang keluar dari mulut adalah kuasa. Kita merupakan Anak Allah,
pastinya kita juga mempunyai kekuasaan seperti Allah sehingga dalam berdoa dan
berkata – kata pun, apa pun yang keluar dari hati dan mulut kita mempunyai
kuasa. Oleh karena itu, jangan pernah salah pergunakan mulut dan hati kita untuk
mengeluarkan hal yang salah dalam menyatakan sesuatu.
Semoga Tuhan
yang kita tahu Maha Pengampun, berkenan mengampuni kita dan menuntun kita untuk
melakukan perintahNya sehingga yang keluar dari mulut kita hanya lah ucapan
syukur dan ucapan berhikmat kepada orang lain sehingga sukacita Allah yang mau
kita bagi tersalurkan sampai kepada siapa pun. Minta terus kepada Tuhan untuk
menuntun kita dalam hal sekecil apa pun. Berdoalah yang benar di hadapan Tuhan
agar yang dating kepada kita adalah berkat dan bukannya kutuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar