Sabtu, 13 September 2014

Awal Baru

Hari ini aku merindukan saat-saat dimana aku berkomunikasi dengan seseorang yang mulai memperhatikanku. Belakangan ini, kerinduan dan harapan itu muncul. Menurutku, itu hal yang wajar karena aku manusia yang memang butuh manusia lain dalam hidupku. Tetapi sembari keinginan itu terbesit ada suara dalam hatiku berkata : "Meskipun begitu rindunya kamu, utarakanlah kerinduanmu untuk perhatian dari seseorang kepada Allah yang senantiasa memperhatikanmu". Ya, benar terkadang kita manusia terlalu fokus pada dirinya sendiri dan keinginan hati sehingga menutup hal-hal yang telah tersedia di hadapannua. Betapa Allah mengasihi kita, memperhatikan kita begitu rupa meskipun kita sebagai orang yang dikasihiNya sering kali mengacuhkan perasaanNya.

Coba kita mulai berpikir, kita sebagai orang yang memperhatikan mungkin akan kecewa jika orang yang kita perhatikan sedang teralih perhatiannya terhadap hal lain dan bukan kepada kita.
Begitu juga dengan Allah. Bayangkan rasa pedih di hatiNya karena fokus kita yang tak pernah ituh pada kasih yang telah dibagikanNya.

Mungkin kita berpikir juga bahwa hidup kita lah yang paling menderita dari segala mahluk. Tetapi ada Allahyang lebih menderita lagi buat menahan luka di fisik, pikiran dan hatiNya karena perbuatan yang lakukan.

Mungkin memang susah bagi kita yang sudah terbiasa dengan keistimewaan hidup melihat bahwa sebenarnya hidup ini bisa berjalan dengan baik karena kasih Allah. Baik yang dimaksud bukan tak ada masalah tetapi berhasil melalui hari-hari dalam hidup di dunia.

Masih mungkin kita mau diam untuk tenang melihat bahwa hidup ini anugerah dan kita bisa membuang segala keinginan kita dan memfokuskan diri kepada apa yang mau diinginkan Allah.

Awal baru telah dimulai ketika kita mampu melakukan hal di atas. Kekhawatiranku memang masih ada tetapi setidaknya ada rasa tenang dan aman ketika mengingat Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar